Rabu, 01 Februari 2017

Materi Momentum dan Impuls




Pengertian Momentum dan Impuls

1. Momentum (p)


Momentum dapat diartikan sebagai ukuran kesulitan untuk menghentikan suatu benda. Oleh karena itu setiap benda yang bergerak akan memiliki momentum. Momentum juga dapat diartikan sebabai besaran turunan yang muncul akibat adanya benda bermassa yang bergerak. 

Momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan vektor suatu benda. Secara matematis dapat ditulis dalam persamaan :


dengan :
p = Momentum (kgms-1)
m = Massa Benda (kg)
v = Kecepatan (ms-1)

2. Impuls (I)


Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat.

Secara matematis Impuls merupakan hasil perkalian antara gaya dengan selang waktu. Secara metematis dapat ditulis sebagai berikut :

dengan :
I = Momentum (N.S = kgms-1)
F = Gaya yang diberikan (N)
Δt = selang waktu (s)

3. Hubungan antara Momentum dan Impuls

Dapat dikatakan bahwa :


Impuls = perubahan momentum

Sehingga :
Hukum Kekekaan Momentum


Hukum kekekalan momentum merupakan hukum yang menjelaskan tentang peristiwa tumbukan antara dua benda atau lebih. Hukum kekakalan momentum menyatakan bahwa :

“Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. 
Peristiwa ini dapat divisualisasikan sebagai berikut :



Secara metamatis dapat ditulis :



Catatan :
- Jika benda bergerak ke kiri maka nilai v bernilai negatif (-)
- Jika benda bergerak ke kanan maka nilai v bernilai negatif (+)

Koefisien Restitusi dan Jenis Tumbukan


Koefisien Restitusi (e) merupakan perbandingan negative antara perubahan kecepatan setalah tumbukan dengan perubahan kecepatan sebelum tumbukan.


1. Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan lenting sempurna terjadi apabila kedua benda setelah tumbukan terpental dua-duanya.
e = 1

2. Tumbukan Lenting Sebagian

Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila kedua benda setelah tumbukan terpental salah satunya saja.
0 < e < 1

3. Tumbukan Tak Lenting

Tumbukan tak lenting terjadi apabila kedua benda setelah tumbukan bersatu dan bergerak bersama.
e = 0
v1’ = v2’ = v’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar