Senin, 27 Juni 2016

Mendaki Gunung Adalah Pekerjaan Jati Diri


Tidak bisa dipungkiri bahwa film 5 cm telah menyedot perhatian banyak kalangan. Bukan karena cerita cinta yang disuguhkan melainkan kegiatan mendaki gunungnya, yakni mendaki puncak gunung semeru yang merupakan tertinggi di pulau Jawa. 3676 mdpl. 


Bagi masyarakat awam, film ini telah memberikan sedikit informasi tentang bagaimana mendaki gunung. Tak sedikit dari mereka yang kemudian berencana untuk mendaki gunung.

Mendaki gunung tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Butuh ilmu dan ketahanan fisik serta mental yang kuat. Tidak dilakukan secara sembarangan. Bagi para pendaki gunung (penggiat alam terbuka), menaiki sebuah gunung adalah kegiatan yang menantang dan menyalurkan hobi. 

Tapi dikalangan lain, Mendaki gunung adalah sebuah kegiatan atau pekerjaan yang sia-sia dan membuang-buang waktu. Lalu apa dan bagaimana esensi dan filosofi mendaki gunung?

Ada sebuah kutipan yang sangat menarik dari Lord Robert Boden Powell yang dikenal sebagai Bapak Pandu Dunia. "Suatu negara tak akan kehabisan pemimpin jika di dalamnya masih terdapat anak muda yang penuh keberanian mendaki gunung tinggi dan menjelajah lautan".

Dalam kutipan ini dapat kita lihat bahwa mendaki gunung perlu sebuah keberanian dan nyali yang besar. Ketika melihat bentangan jurang, hujan badai,maupun cuaca buruk, maka mental lah yang bermain. Semakin banyak diterpa, maka semakin kuatlah mental dan keberanian yang terbentuk. Logikanya orang yang sering mendaki gunung maka keberaniannya telah teruji  dan semakin kuat. 

Keberanian dibutuhkan dalam kehidupan nyata. Apalagi di jaman yang serba modern ini. jika kita tidak berani menghadapi tantangan maka tergilaslah kita olehnya. Menurut kebanyakan orang " orang yang sukses adalah orang yang bermental kuat dan berani melawan rintangan". Hal ini berarti keberanian mutlak dimiliki oleh seoarang yang ingin menaklukan dunia.

Efek yang tak kalah hebat dari mendaki gunung adalah melatih jiwa kepemimpinan. Repotnya mendaki gunung bisa menjadi sarana belajar untuk melatih diri dalam memanage kondisi dalam perjalanan. Maka polanya linear. Semakin terlatih maka semakin matang kita dalam memimpin. Soe Hok Gie, adalah salah satu contoh manusia yang memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat. Semua ide dan gagasannya sangat membangun dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran kritis. 

Bagaimana ia terbentuk seperti itu? Jawabannya ada pada hobinya mendaki gunung. Alam telah membuat pemikiran-pemikirannya mengalir dengan deras. Alam telah membuatnya memiliki keberanian yang luar biasa untuk melawan tirani-tirani.

Maka dapat kita katakan bahwa mendaki gunung adalah pekerjaan jati diri. Pekerjaan yang tak mendapatkan untuk secara ekonomi, namun mendapatkan keuntungan secara rohani dan jasmani. Imbasnya adalah kita dibentuk secara total jika kita benar-benar mencintai alam. Dan menjadi manusia yang memiliki kekuatan yang luar biasa.

15 komentar:

  1. saya suka mendaki gunung, ketagihan pingin naik lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mendaki gunung bener2 bikin ketagihan banget mbakkkk

      Hapus
  2. bagi ibu saya mendaki gunung pekerjaan yang sia2, sementara saya selalu pengen lagi dan lagi. Memang bukan jenis mendaki, baru menapak gunung 'mungil', semoga saja masih diberi kemampuan untuk mewujudkan mimpi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngedaki gunung memang butuh fisik yang prima banget,,,

      Hapus
  3. Saya naik tangga aja ngos2an jd kyknya nyerah kalau naik gunung hehe. Kalau kempingnya ke daerah pegunungan yg bisa dijangkau mobil mungkin msh sanggup :))

    BalasHapus
  4. Belum pernah mendaki gunung hehee... naik tangga lantai 3 aja ngos2annya kebangetan XD.

    BalasHapus
  5. Sedikit sekali sekarang yang semisal Soe Hok Gie, sekalipun secara kuantitatif yg naik gunung semakin banyak :)

    BalasHapus
  6. Kebetulan banget nih suami abis lebaran mau naik gunung, dan akunya masih galau ngasih ijinnya. Ternyata dampak naik gunung itu bagus banget deh, cuss langsung kasi lampu ijo deh sama suami. Makasi sharingnya Maaas

    BalasHapus
  7. Udah lama bgt ga mendaki gunung, trakhir waktu ospek

    BalasHapus
  8. Keren, dari dulu pengen daki gunung tapi tidak ada teman dan kurang waktu luang .
    NLP Surabaya

    BalasHapus
  9. duluuuu, pas sempat ikut pecinta alam pas SMA, dikasih tau sama senior, kalo naik gunung sifat asli kita bakal ketauan.

    BalasHapus
  10. Kalau waktu dulu mah saya suka mendaki gunung kang karena saya ikutan di salah satu komunitas atau bisa disebut organisasi pecinta alam jadi kegiatan sehari harinya mendaki gunung tapi makin kesini jadi jarang naik gunung karena sudah menjadi orang sibuk jadi kayaknya kalau daki gunung lagi stamina drof deh dan perlu latihan lagi kayaknya.

    BalasHapus
  11. Mendaki gunung seharusnya memang banyak sekali manfaatnya. Film 5 cm pun turut menarik minat masyarakat untuk mendaki gunung. Tapi kemudian sayangnya masih ada aja yang sekadar mampu mendaki tanpa memikirkan keselamatan dan kebersihan. Semoga semakin banyak pendaki gunung yang benar-benar cinta alam, ya :)

    BalasHapus
  12. Saya belum pernah, kalau ke bukit bukit semi gungung sering banget, kangamir dot kom

    BalasHapus
  13. Aku suka banget mendaki gunung, udah lama gak naik gunung, duhhhh kangen banget rasanya

    BalasHapus