Sabtu, 28 Mei 2016

Kreatif itu Muncul Saat Bahagia


Bagi saya, orang kreatif adalah orang yang diberikan anugrah yang tak terkira dari Tuhan YME. Mengapa? Karena di tangan orang kreatif lah dunia ini bisa berkembang seperti ini. 

Bayangkan jika Thomas Alfa Edison dulu menyerah dalam setiap penelitian. Apa yang terjadi? Dunia mungkin sekarang akan gelap gulita dan serba sulit. Berkat tangan kreatifnya lah dia akhirnya mampu membuat sebuah karya yang bisa kita rasakan sampai sekarang. Lampu.



Tapi pertanyaannya adalah bagaimana menjadi orang kreatif? Nah itulah pertanyaan yang susah-susah gampang untuk di jawab. Karena kreatif bukan remote control yang mudah untuk di otak-atik dan mengotak-atik.

Kreatif adalah proses mengolah pikiran dari biasa menjadi luar biasa. Saya sering bertanya pada siswa tentang kegunaan pulpen apa? Mereka rata-rata menjawab "untuk menulis". Jawabannya memang sudah betul, tapi kurang kreatif. kenapa demikian, karena sudah kodratnya pulpen untuk menulis. Jika ada siswa menjawab "untuk bermaen anggar", saya katakan anak tersebut kreatif. Karena anak tersebut telah berfikir beda dan pada dasarnya kreatif itu menempatkan sesuatu yang semestinya bukan pada semestinya.

Ada sebuah pemikiran sederhana yang saya dapatkan saat saya menonton Ken Dean (CEO Kaskus) pada acara Indonesia Satu di NET. Dan tayangan TV inilah yang bisa menjawab pertanyaan bagaimana bisa kreatif. 

Ken Dean mengatakan bahwa untuk menjadi kreatif maka syaratnya cukup sederhana, yakni Bahagia. Ya! kenapa harus bahagia? karena ide-ide briliant, kreatif dan inovatif akan muncul saat perasaan bahagia, senang dan merdeka.

Banyak orang yang dalam pekerjaannya seperti dikejar-kejar target, keuntungan dan pencapaian yang sebenarnya semu. Mereka terikat dengan pandangan bahwa bekerja itu ujung-ujungnya uang dan mendapatkan keuntungan. Sekarang mari kita tanyakan. Kalo semua yang didapat tidak membuat kita bahagia. Bagaimana?

Jadi intinya kreatif dan bahagia itu adalah sebuah kesatuan dan kekuatan yang nyata. Bravo

Doni Nurdiansyah
21 Januari 2014


6 komentar:

  1. mesti banyak banayak bahagia nih biar maki kreatif :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener sekali mbak,,,semoga kita selalu bahagia mbak..

      Hapus
  2. Wah...syaratnya berbanding terbalik sama saya. Sy kreatif justru klu lg sedih. Sy pernah bikin serbet dr perca yg sy gunting2 lantaran sy sedang sedih dan menggunting jd pelampiasan saya...hahahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah anti mainstream banget tuh mbak... hehehehe

      Hapus